"Di sana disebutkan untuk proses kelancaran harus membayar Rp3,5 juta. Kalau ingin ekspres musti bayar Rp4,2 juta. Kalau ingin super ekspres musti harus membayar Rp5,5 juta. Ini sangat menyulitkan turis," tutur dia.
Gara-gara oknum tak bertanggungjawab tersebut, pariwisata Bali pun terluka karenanya. Usai mengantongi nama-nama mafia visa serta karantina, Gubernur Koster pun melaporkan hal ini ke Kemenparekraf dan Kemenkumham untuk penyelidikan. (*)
BACA JUGA: Kejari Negara Bali Musnahkan Barang Bukti Kejahatan, Nilainya?
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News