Mengapa Anda Harus Perhatikan Waktu Sarapan? Ini Penjelasan Pakar

Mengapa Anda Harus Perhatikan Waktu Sarapan? Ini Penjelasan Pakar - GenPI.co BALI
Ilustrasi makanan untuk sarapan. Foto: Antara

"Drama pagi hari panjang sehingga enggak sempat sarapan atau sempat sarapan tapi enggak habis karena terburu-buru harus berangkat, atau sulit karena enggak biasa sarapan," kata Diana.

Sementara itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, sebanyak 44,6 persen anak Indonesia mengkonsumsi sarapan dengan asupan gizi kurang dari 15 persen total kebutuhan energi.

Bahkan, sekitar 26,1 persen anak hanya minum teh, air putih atau susu untuk sarapan. Sementara anak usia sekolah membutuhkan 1.550 kalori per hari, mulai dari karbohidrat, protein, hingga lemak, yang mengandung omega 3 dan 6 serta vitamin, mineral dan juga serat untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhannya.

BACA JUGA:  Mulai Belajar Katakan Tidak untuk Jaga Kesehatan Mental

Jika ini tidak terpenuhi akan berdampak pada pertumbuhan, status gizi hingga penyerapan ilmu di sekolah.

Di sisi lain, menurut Diana, anak yang tidak terbiasa sarapan mungkin tak akan merasa kelaparan tetapi kurang bisa berkonsentrasi saat belajar karena otaknya tidak cukup mendapatkan energi.

BACA JUGA:  Pria Tewas Dilindas Vario Mengwi, Ini Temuan Polres Badung Bali

"Konsentrasinya kurang, banyak melamun karena otaknya tidak cukup mendapat energi. Anak terlihat mengantuk di sekolah, padahal tadi malam cukup tidur. Otak kurang mendapatkan energi asupan terutama karbohidrat dan protein," jelas dia.

Mengetahui fungsi sarapan untuk tubuh, menurut Diana, maka edukasi mengenai sarapan menjadi penting.

BACA JUGA:  Korupsi DID Tabanan Bali, KPK Panggil Ketua BPK dan PNS Kemenkeu

Dia menuturkan, dari sisi porsi. sarapan khususnya anak-anak bisa disajikan dalam porsi kecil namun tetap mengikuti kaidah gizi seimbang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya