Gemar Anggap Spirit Doll Jadi Anak, Psikolog: Tanda Gangguan Jiwa

Gemar Anggap Spirit Doll Jadi Anak, Psikolog: Tanda Gangguan Jiwa - GenPI.co BALI
Ilustrasi seseorang main spirit doll. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Fenomena menganggap spirit doll sebagai anak manusia membuat seorang psikolog Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto berkata sebagai tanda-tanda gangguan jiwa.

Belakangan ini banyak publik figur seperti Ivan Gunawan, Celine Evangelista, Soimah dan lain sebagainya acapkali memamerkan kedekatan dengan benda tak bernyawa tersebut.

Upaya dari orang-orang yang menganggp boneka sebagai teman atau anak tersebut pun langsung dijawab oleh Kasandra sebagai tanda masalah kejiwaan.

BACA JUGA:  Alami Tabrak Lari, Cewek Buleleng Bali Ini Meninggal Mengenaskan

"Jika seseorang memperlakukan spirit doll-nya sebagai anak atau teman sendiri, maka ada kemungkinan sang pemilik mempunyai gangguan mental atau delusi," papar psikolog UI itu.

Menurut dia lagi, bermain spirit doll sejatinya wajar-wajar saja, tapi anggapan agar 'boneka jiwa' itu jadi pengganti anak manusia adalah salah besar.

BACA JUGA:  Gubernur Koster: Bandara Bali Utara Buleleng Usai Tol Gilimanuk

"Sesekali mengajak bicara pada spirit doll masih wajar, namun yang terpenting adalah pemilik sadar bahwa spirit doll tersebut tidak dapat menggantikan sosok anak atau teman," ujar Kasandra.

Ahli psikologi ini kekeuh mengatakan jika ada yang meyakini boneka tersebut diandaikan bisa memiliki kekuatan dan nalar manusia, maka seseorang tersebut punya masalah kejiwaan.

BACA JUGA:  Tunggu Investor Vila Cor Sungai, Satpol PP Badung Bali Ancam Ini

Alhasil, untuk membuat orang-orang yang tersesat tersebut kembali ke jalan yang benar, Kasandra mengimbau pentingnya peran keluarga dan teman-teman agar orang tersebut tak merasa kesepian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya