GenPI.co Bali - Alasan didirikannya Rumah Sakit (RS) Internasional di Bali ternyata bukan demi tingkatkan pariwisata atau tambal rugi Rp97 triliun saja. Menteri BUMN, Erick Thohir berikan keuntungan lainnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara telah melakukan kerja sama dengan Mayo Clinic milik Amerika Serikat untuk bangun proyek besar.
Ya, sampai mengundang Presiden RI Joko Widodo, peletakan batu pertama di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur di atas lahan seluas 41,3 hektare sukses dilaksanakan.
BACA JUGA: Interpol Rusia Palsu Lakukan Pemerasan di Bali, Hukumannya Segini
RS Internasional Bali berkapasitas 300 kamar pun diprediksi rampung pada tahun 2023 mendatang. Begitu selesai, ada dua fungsi menonjol dari pusat pelayanan kesehatan tersebut.
Presiden Jokowi sempat berujar RS Internasional Bali bakal menjadi pariwisata medis anyar Pulau Dewata. Lalu fungsi lainnya ialah menambal kerugian Rp97 triliun imbas orang-orang Indonesia pilih berobat ke luar negeri.
BACA JUGA: Bali United Kalahkan Persib? Coach Yogie: Semua Berkat Persebaya
Menurut Erick Thohir selaku menteri BUMN, pembangunan rumah sakit ini juga bisa meningkatkan ilmu medis dalam menangani penyakit berbahaya seperti kanker.
"Lewat strategi lompat kodok dengan kerja bareng Mayo Clinic, kita membuka diri untuk benchmarking kepada rumah sakit-rumah sakit di daerah dalam penanganan kanker," kata Erick Thohir, Sabtu (15/01/22).
BACA JUGA: Putri Koster Paksa Perajin Tenun Bali Beri Harga Wajar, Kenapa?
Selain itu, menurut dia lagi nantinya pembangunan memakan dana tak sedikit ini juga bermanfaat dalam menghadirkan banyak lapangan kerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News