Akses terputus memang di hari pertama dan hari kedua memang menyebabkan anak-anak tidak memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran atau tidak bisa berangkat sekolah.
Namun, di hari berikutnya memang ada jalur-jalur alternatif, tetapi dengan catatan mereka memang sedikit lebih jauh untuk mencapai sekolah.
"Jadi, kami sudah sarankan walaupun itu jalur alternatif dan membuat sedikit lebih jauh sementara harus kita laksanakan seperti itu.
Jadi, masih ada jalur alternatif yang anak-anak kita bisa lalui, di samping jalur utama yang memang pada saat biasa mereka laksanakan. Ada jalur alternatif untuk mereka bisa datang ke sekolah," paparnya.
Kadisdikpora Jembrana sendiri tak memungkiri semangat belajar kalangan pelajar tak surut meski adanya banjir bandang. Buktinya saja bisa terlihat kala beberapa siswa sampai nekat seberangi sungai usai air bah hancurkan jembatan. (Ant)
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News