
Warga Intaran lantas tak serta-merta percaya dengan pernyataan tersebut sebelum adanya ketegasan dari Gubernur Koster.
"Jika memang serius seharusnya segera mencabut segala perizinannya tersebut dan mencoret Terminal LNG di kawasan mangrove pada dokumen Raperda Bali," tuturnya.
Saat berorasi di depan massa, Jro Bendesa Alit Kencana menegaskan bahwa penolakan rencana proyek ini merupakan satu suara warga Desa Adat Intaran.
Pihaknya juga memastikan tidak ada unsur politis dalam gerakan penolakan ini, murni aksi spontan dan responsif masyarakat.
Sebelum melakukan demo di kantor Gubernur Bali, perwakilan warga Desa Adat Intaran, Sanur sejatinya telah melayangkan surat terhadap Koster. Isinya ialah permintaan adanya peninjauan kembali terhadap lokasi Terminal LNG. (gie/jpnn)
Simak video menarik berikut:
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Warga Sanur 'Kepung' Kantor Gubernur Bali, Desak Cabut Izin Terminal LNG
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News