
MDA berdalih jika kegiatan pawai pembuatan raksasa tiruan itu lekat kaitannya dengan atraksi wisata seni, budaya, dan kearifan lokal, serta upaya membangkitkan perekonomian masyarakat.
"Pawai ogoh-ogoh memberikan manfaat, antara lain memupuk kreativitas seni bernilai positif bagi para remaja atau generasi muda Hindu," isi SE tersebut.
Selain diimbau untuk memperhatikan prokes sejak proses pembuatan ogoh-ogoh, SE ini juga bersifat tentatif sesuai dengan regulasi yang berkembang terkait pembatasan aktivitas.
BACA JUGA: Pariwisata Bali 14 Ribu Winsus, Menparekraf Uno: Rekor Pandemi
MDA pun percaya dengan beragam prokes ketat setidaknya bisa membuat masyarakat aman dari ancaman Covid-19. Apalagi dengan kans penyebaran virus terjadi saat kerumunan tercipta di saat pawai Ogoh-ogoh tersebut. (gie/JPNN)
BACA JUGA: Resmi! Bali United dan Rivalnya Wakili Indonesia di Piala AFC
BACA JUGA: Bali Bikin 7 WNA Jadi WNI, Kemenkumham Ungkap Naturalisasi Sulit
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Kabar Gembira! Majelis Desa Adat Bali Izinkan Pawai Ogoh-ogoh dengan Prokes Ketat
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News