GenPI.co Bali - Warga lokal yang notebene pedagang disekitaran Pantai Kuta, Bali mendapat ancaman dari pihak Desa Adat gara-gara sempat peras turis baru-baru ini.
Budaya warga lokal yang sering menggerus keuntungan besar dihadapan para turis terlihat ketika melakukan bisnis di tepi pantai.
Ya, mengingat berbagai warga negara asing (WNA) urung mengerti dengan kondisi dan budaya Pulau Dewata, beberapa oknum memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan tindakan culas.
BACA JUGA: Ceko Ragu, Cok Ace Yakinkan Pariwisata Bali Aman Covid-19
Bayangkan saja, beberapa warga lokal Kuta Bali yang berprofesi sebagai pedagang menggunakan kesempatan ini untuk memeras turis asing dengan harga dua bahkan tiga kali lebih mahal.
Desa Adat Bali pun tak akan tinggal diam, terlihat oleh Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna yang langsung berikan ancaman terhadap para pedagang lokal tersebut.
BACA JUGA: Hanya Demi Anjing Liar Bali, Wanita Australia Ini Sewa Jet Mewah
"Kami mendapat laporan pada Minggu (04/12) bahwasannya wajib memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen hentikan melakukan berbagai hal yang kurang menyenangkan," kata Sirna, dikutip The Bali Sun.
Sirna melaporkan telah mendapat banyak komplain dari para pengunjung pantai yang notebene berasal dari luar negeri. Sebagian dari mereka berikan harga tinggi untuk bule.
BACA JUGA: Barang Bukti Pidana Rp3,5 M Dimusnahkan Kejari Badung Bali
Sirna juga menambahkan akan berikan hukuman terhadap pedagang jika tetap kekeuh melakukan tindakan terkait.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News