Psikolog Sebut Selingkuh Sebabkan Trauma Manusia, Kok Bisa?

Psikolog Sebut Selingkuh Sebabkan Trauma Manusia, Kok Bisa? - GenPI.co BALI
Ilustrasi trauma dan depresi. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Jangan coba-coba selingkuh! Pasalnya, A. Kasandra Putranto selaku psikolog Universitas Indonesia memaparkan jika manusia rentan alami trauma gara-gara selingkuh.

Tak peduli dilakukan oleh pria atau wanita, menurut ahli psikologi ini korban yang mendapati pasangannya selingkuh langsung alami gejolak mental dan tentu saja stres berkepanjangan.

"Perselingkuhan dapat menyebabkan trauma. Mereka yang mengalami perselingkuhan ternyata memenuhi kriteria untuk gangguan stres pasca trauma (PTSD)," kata Kasandra, Jumat (07/01/22).

BACA JUGA:  Rusak Niskala, Bendesa Ini Sentil Investor Vila Cor Sungai Bali

Lebih lanjut, ia juga menambahkan banyak masalah akan muncul pasca main serong ini terungkap diantaranya ialah banyak pikiran, gangguan makan dan tidur, suasana hati tak menentu, masalah kesehatan, hingga depresi.

Adapun hal ini nantinya menyebabkan terapis dan psikolog mulai menggunakan istilah Gangguan Stres Pasca Perselingkuhan untuk menggambarkan kondisi mental para korban.

BACA JUGA:  Telan Rp50 T, BKPM: Percepat Bangun Bandara Bali Utara PT BIBU

"Dampak yang dirasakan (oleh korban perselingkuhan) juga diantaranya menyalahkan diri sendiri dan merasa jika harga dirinya rendah," kata dia lagi.

Pengaruh dari perselingkuhann nantinya juga bisa menjalar ke anak-anak dalam ruang lingkup pernikahan. Nantinya si anak akan merasa tertekan, stres, bahkan depresi.

BACA JUGA:  Iklan Rokok Bikin Bupati Klungkung Bali Murka, Ini Aksi Suwirta

"Perasaan tertekan seperti ini bisa membuat si anak menjadi lebih pendiam, jarang bergaul, dan prestasi sekolahnya akan merosot," kata dia lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya