Sumber penyebaran dua subvarian Covid-19 Omicron yakni BA.4 dan BA.5 baru-baru ini di Bali ternyata efek kunjungan orang-orang dari tiga negara berbeda.
Bagian dari PBB yakni Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan keras akan peluang terinfeksi ulang Covid-19 varian Omicron tergolong tinggi.
Melonggarnya pembatasan pariwisata Jawa-Bali nampaknya telah terlihat lewat ucapan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di tengah pandemi Covid-19 Omicron.
Gubernur I Wayan Koster mengakui jika kemunculan Covid-19 Omicron di Bali terbilang lebih 'ganas' dari varian Delta yang sempat merebak pada tahun 2021 lalu.
Dr. Pandu Riono, MPH., Ph.D selaku epidemiolog UI menuturkan jika Covid-19 varian Omicron memang memiliki tingkat penyebaran cepat, tapi kematian rendah.
Baru-baru ini Dokter Spesialis Penyakit Paru RSUP Persahabatan Dr. dr. Erlina Burhan M.Sc, Sp.P(K) menyebutkan bahwa pasien Covid-19 Omicron alami dua gejala.
Masih terngiang di khalayak umum nasib pelancong asal Surabaya yang terkontaminasi Covid-19 Omicron pasca dari Bali Desember 2021. Bagaimana nasib mereka kini?