GenPI.co 
GenPI.co Bali - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Namun para warga Bali tetap menjalankan kewajibannya untuk merayakan hari besar Galungan dalam waktu dekat.
Bisa dibilang, sudah dua tahun lebih wabah penyakit mematikan asal Wuhan, China melanda seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali Pulau Dewata.
Imbasnya? Sangat terasa, jumlah kunjungan wisatawan menurun berlanjut dengan minimnya kegiatan masyarakat di luar rumah gara-gara Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BACA JUGA: Pangkas Karantina Pariwisata Bali Disambut Baik Media Asing Ini
Setelah 1,5 tahun berjibaku dengan wabah ini, Bali pun mulai tunjukkan perubahan kondisi mengarah ke lebih baik dengan hidup berdampingan bareng Covid-19.
Salah satu buktinya bisa dilihat jelang dihelatnya hari raya besar Galungan pada Rabu (10/11/21) mendatang dengan cara pembuatan penjor.
BACA JUGA: Pariwisata Bali Sulit Dipulihkan? Pemkot Denpasar Beber Jurus Ini
Mengutip laman Antara, mengingat hari Minggu ini (07/11/21) jatuh pada Pahing Dungulan, Panyekeban persiapan matang telah dilakukan sebagian besar umat Hindu.
Salah satunya dari sudut Kota Denpasar dimana beberapa orang sibuk merias bambu dengan berbagai pernak-pernik perayaan hari raya.
BACA JUGA: Jadi 'Kutu Loncat' dari Hanura ke PKN, Ini Alasan Politisi Bali
Sebut saja adanya hiasan janur hingga hasil bumi sebagai bentuk merayakan momen terindah dharma (kebaikan) menang atas adharma (keburukan).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
