Wisman & Warga Bali Ngadu Soal Canggu ke Presiden Jokowi, Kenapa?

Wisman & Warga Bali Ngadu Soal Canggu ke Presiden Jokowi, Kenapa? - GenPI.co BALI
Wisman dan warga Bali mengadu ke Presiden Jokowi soal kebisingan di Canggu. Foto: Antara

Menurut dia, gangguan suara ini berlangsung hampir setiap malam, hingga jam 1, jam 2, jam 3, bahkan kadang jam 4 pagi.

"Negara lain selalu mempunyai aturan resmi bahwa terutama di atas jam 22 (10 malam), tidak diperbolehkan suara keras apa pun atau oknum-oknum tersebut langsung mendapatkan sanksi penalti yang berat, bahkan dicabut izinnya," katanya.

Sebelum pandemi, Satpol PP sudah menegur keras dan mengancam segel pada sembilan bar di Canggu yang bising dan beroperasi hingga subuh, tetapi sayangnya tidak diindahkan oleh banyak bar-bar terbuka ini hingga setelah pandemi justru semakin parah.

"Keributan-keributan ini telah menimbulkan penderitaan terhadap ribuan orang, baik penduduk Bali, ekspatriat maupun wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya.

Pulau Bali yang konon sedamai dan seindah surga itu, ternyata memiliki tempat yang sangat gaduh hiruk pikuk oleh suara menggelegar loud speaker bar-bar, sepeda motor dan wisatawan mabuk-mabukan.

Tentu pemerintah tidak menargetkan Bali yang begitu tinggi nilai kesuciannya itu untuk wisatawan murahan, yang datang hanya untuk berhura-hura, karena di negara asal mereka jelas-jelas tidak diperbolehkan untuk membuat kegaduhan seperti itu.

"Pendapatan pemerintah dari wisata murahan yang merusak nama Bali habis-habisan di dunia internasional itu tentu tidak sebanding dengan hilangnya pendapatan dari villa-villa hotel-hotel setempat, imbas banyak yang angkat kaki," katanya.

Keengganan datang ke Bali lagi itu terjadi akibat klub-klub, bar-bar ini, terletak langsung di sebelah pura-pura seperti Pura Kahyangan Jagat yang begitu suci, di sebelahnya langsung terjadi tindakan-tindakan tidak senonoh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya