Syok! Otak Kejahatan Sekeluarga Apotek Narkoba di Singaraja Bali

Syok! Otak Kejahatan Sekeluarga Apotek Narkoba di Singaraja Bali - GenPI.co BALI
Bikin syok ini otak kejahatan peredaran narkoba sistem apotek di Singaraja, Bali. Foto: JPNN

"Karena faktor tuntutan ekonomi," aku Tom saat dihadirkan dalam gelar kasus di Kantor BNNP Bali.

Setelah keluar dari penjara atas kasus penjualan judi togel, Tom bukannya taubat justru makin menaikkan levelnya di dunia kriminalitas.

Tom mulai berjualan narkoba jenis sabu-sabu di lingkungan tempat dia tinggal, baik pembelian dengan sistem bayar di tempat dan dibawa pulang, maupun layanan tempat memakai.

"Pelanggan atau pasien disediakan dua bilik di rumahnya untuk tempat memakai sabu yang dibeli," timpal Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra.
Usahanya ini sukses dan meraup untung besar, sehingga dijadikan sumber utama penghasilan keluarga.

Tak hanya direstui seluruh anggota keluarga, sebagian sanak famili dilibatkan dalam penjualan setiap harinya dengan membagi peran masing-masing.

"Karena minim pengetahuan soal manajemen ekonomi, jaringan ini tidak memiliki buku catatan penjualan harian,” ujar Agus Arjaya.

Berdasarkan pengakuannya, Tom dan anggota keluarganya mampu menjual sabu sebanyak 5-10 gram per hari.

"Ada yang dijual ukuran 0,1 gram seharga Rp 200 ribu dan 0,2 gram seharga Rp 400 ribu," tutur Putu Arjaya.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Ini Otak Apotek Sabu-sabu di Buleleng, Rekam Jejaknya Ngeri, Jangan Kaget

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya