Menkeu Indonesia Sri Mulyani: Ekonomi Bali 'Memperihatinkan'

Menkeu Indonesia Sri Mulyani: Ekonomi Bali 'Memperihatinkan' - GenPI.co BALI
Menkeu Sri Mulyani beberkan fakta jika ekonomi Bali makin memperihatinkan. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Pemerintah pusat Indonesia melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menuturkan jika ekonomi di Bali saja yang 'memperihatinkan' sementara provinsi lain berangsur membaik baru-baru ini.

Bisa dibilang, semenjak pandemi Covid-19 menyerang, tingkat kesejahteraan seluruh penduduk Tanah Air mulai terkena dampaknya.

Tidak terkecuali Pulau Dewata yang notebene mengandalkan sektor pariwisata. Imbas adanya Corona, dua tahun belakangan provinsi ini sepi pengunjung.

BACA JUGA:  Demi Warisan Leluhur Bali, Ketua Dekranasda Koster Ajak Iwapi Ini

Tak pelak, Menkeu Sri Mulyani mengatakan jika Bali menjadi satu-satunya yang mengalami ekonomi minus imbas gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto terbilang rendah.

"Meskipun provinsi seperti Jawa dan Sumatra mencatatkan penambahan GDP pada 2021, Bali masih belum tunjukkan perkembangan positif dalam pertumbuhan ekonomi," ucap Sri Mulyani, Rabu (09/02/22), dikutip The Bali Sun.

BACA JUGA:  Rentan Pelanggaran Prokes, Tim Yustisi Denpasar Bali Sidak Hotel

Bisa dibilang pandemi dan kurangnya kunjungan turis bersatu padu membuat Pulau Para Dewa terkena krisis finansial pada tahun 2021 lalu hingga kini.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga menuturkan sepanjang 2021 angka pertumbuhan ekonomi di pulau itu terkontraksi di angka minus 2,47 persen walau posisi itu lebih baik dari pertumbuhan 2020 yang sebesar minus 9,3 persen.

BACA JUGA:  Covid-19 Melonjak, Kemenparekraf Bisa Bikin Bali 'Dijauhi' Wisman

"Situasi ini disebabkan oleh ketergantungan pulau dengan industri perhotelan dan pariwisata yang masih lumpuh," ungkap sang menteri lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya