Sosiolog UNUD: Anak Muda Bali Terjebak Hustle Culture, Apa Itu?

Sosiolog UNUD: Anak Muda Bali Terjebak Hustle Culture, Apa Itu? - GenPI.co BALI
Sosiolog Unud, Bali sebut anak muda terjebak Hustle Culture. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Wahyu Budi Nugroho selaku Sosiolog Universitas Udayana (UNUD), Bali mengemukakan jika anak muda generasi milenial berpotensi terjebak dalam budaya Hustle Culture era masa kini. Apa artinya?

Sebagai generasi milenial, generasi muda sejatinya dituntut untuk bisa bekerja lebih efisien, terlebih dengan semangat menggelora demi meraih cita-cita.

Hanya saja, pikiran yang terkesan naif bercampur ambisius nan kompetitif membuat para pekerja muda ini bisa jadi sasaran empuk atasan untuk bekerja keras demi capai target.

BACA JUGA:  Liga 3 Bali: Gol Dramatis PS Jembrana Bikin Final Kontra Perseden

"Hustle Culture sebetulnya berkaitan dengan karakter generasi milenial yang percaya diri, kompetitif, dan ambisius. Karakter itu sangat rentan dimanfaatkan oleh atasan untuk mengejar target dan capaian tertentu," kata Budi Nugroho, Senin (13/12/21).

Istilah yang dikenalkan oleh Sosiolog UNUD sendiri ternyata berkaca dari situasi ketika anak muda yang tengah bekerja mendapat tuntutan biaya hidup sehari-hari yang tak terkira.

BACA JUGA:  Banjir Terburuk Sejarah, 6 Desa Nusa Penida Bali Rusak Parah

Akhirnya, misi mengharuskan untuk bekerja lebih giat dan tekun wajib dilakukan untuk mendapatkan bonus atau insentif tambahan.

Dalam hal ini para anak muda dihadapkan situasi pelik dimana mereka harus mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan tak cuma bagi mereka sendiri melainkan juga keluarga dan sanak saudara.

BACA JUGA:  Siswi SMP Buleleng Bali Disetubuhi 4 ABG, Polisi Sebut Tarifnya

Selanjutnya para pekerja itu harus menunjukkan performa maksimal untuk atasan dengan alasan agar tak alami PHK jika performa nanti menurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya