Kesehatan Mental Terjaga Efek Rehat Sepekan dari Media Sosial

Kesehatan Mental Terjaga Efek Rehat Sepekan dari Media Sosial - GenPI.co BALI
Ilustrasi bermedia sosial. Foto: Antara/Pexels

“Misalnya, identitas digital palsu serta perbandingan terus-menerus dengan kehidupan palsu, hal tersebut dapat menumbuhkan perasaan sedih karena menganggap dirinya tidak sesuai standar,” katanya.

Dia juga menunjukkan bahwa perundungan di media sosial dan waktu menatap layar yang berlebihan juga dapat menyebabkan kesehatan mental yang lebih buruk.

Hansel mengatakan jika pengguna merasa bahwa media sosial tidak bermanfaat atau pengguna merasa suasana hati memburuk setelah menggunakan media sosial, hal tersebut bisa menjadi indikator perlunya istirahat sejenak.

“Demikian pula jika media sosial tidak membuat Anda merasakan kedamaian, harapan, atau kegembiraan—inilah saatnya untuk bertukar pikiran jika ada cara lain yang lebih baik untuk menginvestasikan waktu Anda,” katanya.

Untuk membuat strategi jangka panjang dalam mengatasi perasaan negatif yang timbul dari bermedia sosial, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan durasi penggunaan media sosial yang tepat bagi diri sendiri, kata Hansel.

Hansel menyarankan agar pengguna memeriksa kembali manfaat media sosial bagi dirinya sendiri. Jika media sosial menjadi cara pengguna untuk mendapatkan berita, maka hendaknya cari cara atau sumber lain untuk menggapai berita.

Jika media sosial menjadi cara pengguna tetap terhubung dengan orang lain, Hansel menyarankan untuk menelepon teman dan keluarga.

Jika media sosial menjadi alasan perawatan diri, maka cari alternatif lain seperti melakukan olahraga atau hobi baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya