
GenPI.co Bali - Psikolog dari Universitas Indonesia, Rininda Mutia membeberkan beberapa penyebab hubungan toxic terjadi pada manusia dan bagaimana cara menanggulanginya.
Ciri-ciri paling awal baginya ialah timbulnya emosi negatif yang menjadi tanda alarm bawah sadar seolah-olah menunjukkan sesuatu tak baik di sekitar.
"Tanda-tandanya apa? Kita lebih sering marah, nangis, lebih sensitif juga," kata Rininda membuka pembicaraan.
BACA JUGA: Sangat Bermanfaat! Ini 3 Manfaat 'Sakti' Makan Pisang Tiap Hari
Salah satu hal yang bisa dilihat dengan mata telanjang pada hubungan toxic pun terkesan sederhana yakni penampilan fisik yang semakin berantakan dan lebam-lebam di badan.
"'Ini dipukulin pacar ya?' Jangan begitu juga. Pasti dia defensif dan membela pacarnya. Tapi, kita pancing sedikit-sedikit supaya dia mau cerita," imbuhnya.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Sampaikan Kabar Gembira Bagi Bali
Menurut Rinida lagi, ada alasan mengapa orang-orang sulit melepaskan diri dari hubungan tidak sehat yakni faktor terlalu sayang.
"Bisa jadi itu bukan sayang sih. Bisa jadi karena ini sudah jadi kebiasaan, sehingga ketika dia tidak ada, pasangannya hilang, dia merasa kehilangan," imbuh dia.
BACA JUGA: Solusi Musim Hujan, DLHK Denpasar Bali Pangkas Pohon
Dampak hubungan toxic pun baginya bisa terjadi dalam jangka panjang mulai dilihat dari timbulnya rasa tidak percaya diri dan lain sebagainya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News