
GenPI.co Bali - Sebagai salah satu hidangan populer khas Palembang, siapa sangka ternyata Pempek memiliki empat filosofi khas tak terduga yang jarang diketahui orang-orang.
Terbuat dari olahan ikan dan tepung, lengkah disajikan dengan kuah cuko, banyak orang Indonesia yang begitu menggemari makanan yang satu ini.
Bagaimana tidak? Kelezatan dari perpaduan rasa gurih, manis, dan asam dari kuah cuko bisa langsung dirasakan dalam satu gigitan saja.
BACA JUGA: Media Asing Girang, Pariwisata Bali Bisa Dipenuhi Turis Australia
Terlepas dari fakta hidang menggugah selera, Pempek memiliki empat makna mendalam yang bisa jadi pelajaran dalam hidup.
Tak ayal, berikut empat filosofi Pempek yang dapat menjadi acuan menjadi pribadi positif dikutip dari laman resmi Pempek Ny. Kamto.
BACA JUGA: Liga 1 di Bali, Satgas: 90 Persen Pemain Kena Covid-19 Gejala Ini
1. Tekstur Kenyal Sebagai Simbol Fleksibel dan Dinamis
Tekstar kenyal pada Pempek memiliki artian sederhana bahwa hidup musti luwes dan peka terhadap perubahan.
BACA JUGA: Lestarikan Sastra dan Aksara Bali, Ini Tujuan Pemkab Badung
Zaman yang terus berkembang sejatinya sudah sangat jelas menuntut agar umat manusia juga bisa beradaptasi ke arah yang positif. Tak ayal kita juga harus bisa fleksibel dan dinamis dalam menjalani hidup.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News