Demo di Bali, PRP Tolak 3 Provinsi Papua, Sebut Penjajah Berontak

Demo di Bali, PRP Tolak 3 Provinsi Papua, Sebut Penjajah Berontak - GenPI.co BALI
PRP Bali melakukan aksi demo penolakan terhadap tiga provinsi anyar Papua di Renon, Denpasar. Foto: JPNN

Seperti diketahui, tiga provinsi yang dimekarkan tersebut, yakni Provinsi Papua Tengah dengan ibu kota di Nabire dan Provinsi Papua Selatan dengan ibu kota di Merauke.

Provinsi ketiga yang juga ditolak massa PRP, yakni Papua Pegunungan yang ibu kotanya di Jayawijaya.

PRP Bali menuding pembentukan tiga provinsi baru justru akan membuat militerisasi di Papua makin ofensif.

Pasalnya, pemekaran tersebut otomatis akan dibarengi dengan penambahan markas militer TNI/Polri yang menurut mereka makin membuat rakyat Papua sengsara.
“Sebab pemerintah Indonesia masih menggunakan pendekatan militeristik di Papua sampai saat ini," seru Jefry Kosay.

PRP Bali mengeklaim sepanjang tahun 1962-2004, paling sedikit 500 ribu jiwa rakyat Papua tewas dalam 15 kali operasi militer berskala besar.

Pihaknya juga menegaskan akan terus melakukan aksi hingga pemerintah membatalkan pembentukan tiga provinsi tersebut.

“Sepanjang praktik-praktik penjajahan Indonesia masih ada di West Papua, sepanjang itu pula rakyat Papua akan memberontak, berjuang hingga titik darah penghabisan,” ucap Jefry Kosay.

Terlepas dari pernyataan adanya penjajah dan pemberontak, aksi demo PRP Bali di bundara Hang Tuah, Renon, Denpasar berhasil dibubarkan secara damai. (gie/jpnn)


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: PRP Bali Tolak 3 Provinsi Baru di Papua, Sebut dengan Frasa Penjajah & Berontak

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya