Wabah PMK Bali Tak Parah? Kadistanpangan Ungkap Fakta Ini

Wabah PMK Bali Tak Parah? Kadistanpangan Ungkap Fakta Ini - GenPI.co BALI
Kadistanpangan ungkap fakta baru soal wabah PMK di Bali. Foto: JPNN

GenPI.co Bali - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistanpangan) Bali, I Wayan Sunada mengungkapkan fakta baru setelah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsinya tak separah daerah lain baru-baru ini.

Menurut dia, gejala yang menyerang berbagai hewan ternak di Pulau Dewata terkesan kurang berbahaya.

Fakta seperti nafsu makan yang tetap terjaga dan kondisi fisik sapi-sapi yang masih terpantau lincah dan fit sejatinya bikin masyarakat tak perlu panik.

"Gejala yang ada di Bali tidak separah itu, ada gejala masih bisa makan. Gejalanya itu tidak parah banget," tukas Kadistanpangan I Wayan Sunada, Sabtu (02/07/22).

Oleh karena itu, pihaknya terus berusaha menekan tingkat paparan PMK agar tak meluas dari tiga kabupaten yang diketahui sudah muncul kasus.

Terhadap 63 ekor sapi yang sudah terinfeksi, pihaknya juga terus melakukan pemantauan jika muncul gejala-gejala yang parah.

"Masih sehat ternak (63 ekor sapi, Red) itu, makannya bagus, cuma hasilnya menunjukkan itu positif," papar Wayan Sunada.

Sekedar informasi, sebanyak 63 ekor sapi di tiga kabupaten terpapar PMK, yakni Gianyar (38 kasus), Buleleng (21 kasus) dan Karangasem (4 kasus).


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Wabah PMK di Bali Tidak Separah Daerah Lain, Kadistan Ungkap Fakta Baru

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya