Kisah Soekarno, Nyoman Rai, dan Bali Dibongkar Sejarawan

Kisah Soekarno, Nyoman Rai, dan Bali Dibongkar Sejarawan - GenPI.co BALI
Buku induk mahasiswa Technische Hogeschool (TH) yang berisi fakta tak terduga soal Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno. Foto: Antara

Soekarno menempati nomor urut 55 dan masuk ke TH Bandung pada 1921, yang artinya satu tahun setelah TH berdiri," kata Bonnie.

Menurutnya, dalam buku induk tersebut tertera nama Raden Soekarno lahir pada 6 Juni 1902, bukan 1901 sebagaimana sejarah yang diketahui khalayak umum.

Bonnie menjelaskan bahwa hal seperti itu lumrah dilakukan, mengingat kebiasaan zaman dahulu, jika anak mau masuk sekolah maka usianya sengaja dibuat muda atau bahkan dibuat tua.

"Mungkin sengaja dibuat muda, serta kemungkinan besar data itu menggunakan data saat Soekarno bersekolah di HBS (Hoogere Burgerschool), yakni sekolah bumi putera yang didirikan pada zaman penjajahan Belanda," kata Bonnie.

Buku induk mahasiswa Soekarno juga tertera nama ayahnya, Raden Sosrodihardjo yang berprofesi sebagai seorang guru (onderwijzer) di Blitar dan tertera nama ibunya, Ida Nyomanaka.

Di buku induk, Soekarno tercatat sebagai mahasiswa teknik sipil jurusan pengairan (waterbouwkunde).

"Penulisan nama ibu Soekarno ada sedikit perbedaan, sebagaimana yang kita ketahui adalah Ayu Nyoman Rai. Namun, di buku induk tersebut tertulis Ida Nyomanaka," kata Bonnie.

Buku tersebut tidak hanya mencatat data diri saja, melainkan semua nama mahasiswa yang lulus maupun yang tidak lulus dari TH.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya