Marak Pembalakan Alas Mertajati, Desa Tamblingan Bali Beri Solusi

Marak Pembalakan Alas Mertajati, Desa Tamblingan Bali Beri Solusi - GenPI.co BALI
Maraknya pembalakan liar di Alas Mertajati bikin Desa Tamblingan, Bali tawarkan solusi ini. Foto: JPNN

Selain itu, Jero Putu Ardana mengatakan sudah ada perbedaan desain pengelolaan Hutan Mertajati antara pemerintah dan masyarakat adat.

Dia mengaku hanya ingin kondisi hutan yang disucikan oleh Catur Desa (Empat Desa Adat) dapat dilestarikan karena menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitarnya.

Keempat Catur Desa itu, masing-masing Desa Adat Munduk, Desa Adat Gobleg, Desa Adat Gesing, dan Desa Adat Umejero.

Hutan di sekitar Danau Tamblingan diberi nama Alas Mertajati, karena merupakan sumber kehidupan yang sesungguhnya.

Hutan adalah penangkap air dan air dari hutan ini kemudian mengalir ke tanah-tanah pertanian dan perkebunan di bawahnya.

“Kami mendesain Alas Mertajati sebagai kawasan suci sedangkan pemerintah mendesainnya sebagai Taman Wisata Alam (TWA)," ucap Jero Ardana.

Dia pun mendesak agar tuntutan MADT ini mendapat respons serius dari pemerintah, baik Pemprov Bali maupun pemerintah pusat.

"Menurut leluhur kami Alas Mertajati merupakan sumber kehidupan yang tidak boleh diotak-atik, kami hanya ingin Alas Mertajati yang kami sucikan dijaga dan dilestarikan," paparnya.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Pembalakan di Alas Mertajati Marak, Desa Adat Tamblingan Tuntut Jadi Hutan Adat

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya