GenPI.co 
GenPI.co Bali - Masyarakat di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT kini patut waspada karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut tiga provinsi tersebut diguncang tsunami 22 kali.
Rentetan titik gempa di utara Pulau Seribu Pura, Lombok, Sumbawa, Bima, Manggarai, Flores, adalah deretan sumber gempa aktif yang patut diwaspadai.
Misalnya, pada sumber gempa sesar Flores yang bisa memicu tsunami yang hebat di Bulukumba pada tahun 1820.
Gempa yang terjadi pada tanggal 29 Desember berkekuatan 7,5 berpusat di laut Flores mengguncang NTB, NTT, dan Sulawesi.
Gempa itu memicu tsunami di beberapa daerah, seperti NTB, NTT, Sumenep, hingga Pantai Selatan Sulawesi.
Gempa terasa lama sampai 5 menit hingga tsunami setinggi 25 meter menyapu Pelabuhan Bulukumba dan merendam daratan 300—450 meter serta menewaskan 500 orang.
Subduksi dari megathrust Sumba pada tanggal 19 Agustus 1977 memicu gempa berkekuatan 8,3 yang menimbulkan korban jiwa 158 orang dan lebih dari 1.000 orang hilang.
"Jika lihat dari sumber gempa yang di selatan, megathrust itu, ternyata lebih galak, sumber gempa di utara NTT," ujar Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (14/05/22).
Berdasarkan catatan BMKG, Kepulauan Sunda kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur telah terjadi tsunami lebih dari 22 kali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
