GenPI.co 
GenPI.co Bali - Dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang, Indonesia tunjukkan sikap tak terduga saat Rusia yang sedang konflik dengan Ukraina diundang untuk turut serta.
Seperti diketahui, Negeri Tirai Besi telah memicu perang besar dengan Ukraina selama berbulan-bulan hingga saat ini.
Banyak kecaman mengarah ke negara komunis yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu. Sebut saja negara-negara Eropa yang prihatin akan nasib Ukraina usai jadi bulan-bulanan agresi militer.
Tak heran, sebagian besar negara-negara tersebut menolak kehadiran Rusia dalam acara akbar KTT G20 yang bergulir di Bali dalam waktu dekat dengan dalih upaya mengecam.
Nah, independensi politik luar negeri pun ditunjukkan oleh Indonesia akan hal ini yang tak terpengaruh kecaman dan justru ngebet datangkan Negeri Beruang Merah pada November 2022 depan.
Namun, sebagai anggota Gerakan Nonblok, Indonesia akan semakin kuat dalam menerapkan politik bebas aktif terkait urusan internasional, seperti konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Indonesia tegas bahwa tidak ada yang bisa mengatur. Ketika ada aksi walk out dari delegasi Kanada, AS, dan Inggris, itu tak masalah, terpenting diskusi mengenai forum tercapai," kata Raja Ali Mohammad Riza Widyarsa, Selasa (26/04/22).
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Maritim mengatakan dengan mengundang Rusia untuk hadir di G20 menjadi bukti dari sikap independensi sekaligus menegaskan posisi politik luar negeri Tanah Air yang non blok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
