GenPI.co 
GenPI.co Bali - Kematian Tika Inces Widuri (27), seorang transgender asal Buleleng terlihat berbeda ketika teman-temannya berjoget secara meriah di hari pemakaman dan viral di jagad media sosial Bali baru-baru ini.
Diketahui, Tika Inces Widuri telah menghembuskan napas terakhirnya setelah dirawat di rumah sakit selama lima hari imbas penyakit infeksi pencernaan.
Mengutip laman Coconuts, sebelum meninggal dunia, transgender asal Seririt, Buleleng ini lantas menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada teman-temannya.
Adapun wasiat tersebut ialah agar teman-temannya, termasuk transpuan untuk lakukan joget sakral saat jasad Tika Inces Widuri dikremasi.
Sontak saja teman-teman Tika mengkehendaki permintaan itu. Video aksi tarian sakral rekan-rekan sejawat almarhumah itu pun langsung viral di Bali.
Dalam unggahan video TikTok tertulis caption: "Atma (jiwa) telah menjadi satu dengan yang maha kuasa. Amor Ing Acintya temanku semoga hidup tenang di sana."
Terlepas dari fakta tersebut, media Coconuts menyebut bahwa aksi yang dilakukan oleh rekan-rekan transpuan menjadi sarat akan toleransi di Indonesia.
Media asal Hong Kong ini menganggap masyarakat Indonesia tak terlalu tunjukkan rasa homopobia atau transpobia terhadap kalangan minoritas LGBTQ.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
