GenPI.co Bali - Unjuk rasa mahasiswa Bali jilid dua terkait penolakan Presiden Jokowi tiga periode ikut serta membuat driver ojek online (ojol) ikut nimbrug hingga meneriaki Gubernur I Wayan Koster, Rabu (13/04/22).
Arya Nanda, salah seorang pengemudi ojek berbasis daring di Kota Denpasar turut berorasi saat demo 13 April di depan Kantor Gubernur Bali, Rabu kemarin (13/04/22).
Mengenakan jaket dan helm lengkap ojol, warga asli Bali ini berulang kali memanggil Pak Yan, sebutan Gubernur Wayan Koster lewat pengeras suara.
"Teman-teman (saya, Red) mungkin tidak berani berkoar di sini, karena takut diblokir akunnya, jadi saya (wakili) suarakan," ucap Arya Nanda, Rabu (13/04/22).
Kelangkaan BBM subsidi jenis pertalite dan mahalnya harga BBM nonsubsidi pertamax, kata Arya Nanda, menjadi beban paling berat para pelaku ojol seperti dirinya.
Di mana-mana, katanya, BBM pertalite sulit dicari dan harus antre, sebagian terpaksa membeli BBM jenis pertamax.
"Pak Yan! Diamnya kami (driver ojol) di Bali bukan berarti sejahtera, bukan berarti Bali sedang baik-baik saja," seru Arya Nanda.
Pembiaran pemerintah daerah terhadap beban masyarakat seperti ini, menurutnya, bagian dari pembungkaman terhadap aspirasi masyarakat.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Ojol Orasi Bareng Mahasiswa, Teriak Pak Yan Pertalite di Bali Langka, Tolong
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News