MDA Larang Ogoh-ogoh saat Nyepi Bali, Arya Wedakarna Bilang Ini

MDA Larang Ogoh-ogoh saat Nyepi Bali, Arya Wedakarna Bilang Ini - GenPI.co BALI
I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK merespons pernyataan MDA soal pelarangan ogoh-ogoh saat Nyepi. Foto: JPNN

GenPI.co Bali - Senator sekaligus anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Arya Wedakarna (AWK) bilang begini pasca MDA resmi melarang pawai ogoh-ogoh sambut hari raya Nyepi dalam waktu dekat.

Sudah 2 tahun lamanya, pagelaran salah satu hari suci agama Hindu tak ramai seperti biasanya di Pulau Seribu Pura mengingat pandemi Covid-19 makin berkecamuk.

Setelah Gubernur I Wayan Koster sempat memberikan lampu hijau kegiatan Pangerupukan saat kasus Corona melandai, masyarakat Bali pun sempat diperbolehkan untuk melanjutkan tradisi buat ogoh-ogoh lagi.

BACA JUGA:  Pin BNN di Senpi, Polisi Badung Bali Selidiki Pemakai Narkoba

Hanya saja, aturan kembali berubah ketika Majelis Desa Adat (MDA) merilis Keputusan yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) bernomor 104/MDA-Prov Bali/II/2022 yang berisi meniadakan pawai saat H-1 Nyepi tersebut.

Melalui Bendesa Agung Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet keputusan ini diambil setelah adanya peningkatan level PPKM di Pulau Dewata yang jadi level tiga.

BACA JUGA:  Banyak Turis Asing di Pelabuhan Benoa, Pariwisata Bali Bangkit

Mendapati hal tersebut, Arya Wedakarna yang getol ingin tetap mendukung budaya Bali hanya bisa menyayangkan tindakan sepihak dari MDA.

"Semeton Bali, tiang selaku utusan DPD Provinsi Bali ingin menyampaikan bahwasannya hanya bisa menyayangkan keputusan inkonsisten MDA yang mencederai generasi muda Hindu di Bali," ungkap AWK.

BACA JUGA:  Covid-19 Omicron Tak Parah, Luhut Bantu Pariwisata Jawa-Bali

Politisi tersebut juga meminta pihak desa tetap melanjutkan kegiatan pembuatan boneka yang jadi simbol raksasa sekaligus ikon khusus sebelum Nyepi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya