Kasus Covid-19 Naik di Jembrana, Kadiskes: Bisa Saja Efek Napi

Kasus Covid-19 Naik di Jembrana, Kadiskes: Bisa Saja Efek Napi - GenPI.co BALI
Ilustrasi penjahat yang ditangkap polisi Jembrana, Bali. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Terjadi peningkatan kasus Covid-19 di daerah Jembrana, Bali, Selasa (18/01/22). Siapa sangka menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) dr Ketut Suarjaya hal ini dikarenakan permasalahan napi yang kabur.

Sebelumnya, Polres kabupaten berjulukan Gumi Makepun kecolongan saat tiga tahanan yang terdiri dari satu kasus penganiayaan dan dua lainnya kasus pencurian melarikan diri pada Minggu (16/01/22) pukul 09.00 WITA.

Fendi Saputra yang dikenal sebagai pelaku penganiayaan berprofesi sebagai badut. Kemudian Ahmad Rozianto dan Gilang Andrianto yang juga residivis pencurian sukses kabur dari rumah tahanan (rutan).

BACA JUGA:  Jokowi Sebut Momen Buruk RS Bali Usai Vaksinasi Indonesia Tinggi

Meski demikian, pada akhirnya Polres Jembrana berhasil meringkus dua dari tiga napi yang kabur tersebut yakni Fendi Saputra dan Ahmad Rozianto pada Minggu (16/01/22) petang.

Sayangnya, penangkapan dua tahanan itu justru mengundang masalah baru yakni peningkatan kasus Covid-19 di Jembrana sebanyak 10 orang per-Selasa (18/01/22).

BACA JUGA:  Penyeberangan Gilimanuk Bali-Ketapang Ditutup 2 Jam, Kenapa?

Adapun menurut Kadiskes Suarjaya, semua ini tak lepas dari buntut kaburnya para narapidana dari Polres Jembrana yang sebabkan adanya transmisi lokal.

"Ini kelanjutan dari kasus tahanan di Jembrana dan hasil skrining. Angka covid karena adanya tahanan kabur? Iya, ini terjadi tranmisi lokal dari tahanan tersebut," ujar Suarjaya, Rabu (19/01/22) dikutip Coconuts.

BACA JUGA:  PSSI Tunjuk Bali, Ini Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday

Parahnya lagi, tersangka Gilang Andrianto yang notebene tersangka curanmor terkesan licin sehingga ada kans dia bisa menyebarkan virus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya