
Akibat curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan rontoknya bunga dan bakal buah yang layu karena curah yang tinggi dan kondisi kebun yang lembab. Alhasil, produksi 48 ton pada 2020 menjadi 24 ton pada 2021.
Bantuan oleh LPEI ini pun diharapkan bisa menjaga stabilitas produksi serta panen Cokelat di Jembrana, Bali bertahan di tingkat pangsa pasar internasional. (Ant)
BACA JUGA: Taman Safari Bali Punya Satwa Keluarga Baru, Wisatawan Gembira
BACA JUGA: Teco Bikin Privat Mbarga Jadi Mesin Gol Bali United, Caranya?
BACA JUGA: BTS Edukasi Masyarakat Bali, Anggota DPD Mangku Pastika Ucap Ini
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News