Kesehatan: Dokter Ungkap Hubungan Unik Hipertensi dan Cewek

Kesehatan: Dokter Ungkap Hubungan Unik Hipertensi dan Cewek - GenPI.co BALI
Dokter baru-baru ini mengungkapkan hubungan unik hipertensi dan kalangan cewek. Foto: Antara

Hipertensi pada kehamilan secara garis besar terbagi dua yakni ibu dengan hipertensi kronik sebelumnya dan tanpa hipertensi sebelumnya. Keduanya meningkatkan risiko komplikasi pada ibu.

Hipertensi yang dipicu kehamilan baru timbul setelah usia kehamilan 20 minggu dan tekanan darah ibu akan menurun setelah dia melahirkan. Sementara kronik hipertensi tetap akan meningkat setelah kelahiran.

Hipertensi pada perempuan hamil berisiko menyebabkan mereka terkena gangguan saraf serius seperti kejang, stroke, gagal ginjal, gangguan pembekuan darah, gagal jantung dan kematian.

Pada bayi, kondisi hipertensi ibu berisiko menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, kelahiran prematur dan kematian dalam kandungan.

Menurut Siska, tatalaksana hipertensi dan komplikasinya pada kehamilan harus mempertimbangkan perubahan hormonal yang terjadi serta kondisi kehamilan.

Hal ini bisa menyebabkan keterbatasan terapi anti-hipertensi yang dapat diberikan.

Dia memandang penting para perempuan hamil menjalani pemeriksaan tekanan darah rutin saat kontrol kehamilan, melakukan olahraga rutin, menerapkan pola makan sehat termasuk rendah garam, lemak dan menjaga berat badan sesuai usia kehamilan.

Pada mereka yang menunda kehamilan karena berbagai alasan, salah satunya belum merasa siap, dan memutuskan menggunakan obat kontraspesi hormonal, tak lepas dari risiko mengalami hipertensi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya