Ganja Medis Jadi Obat? Guru Besar Farmasi: Bukan Pilihan Utama

Ganja Medis Jadi Obat? Guru Besar Farmasi: Bukan Pilihan Utama - GenPI.co BALI
Guru Besar Farmasi UGM mengungkapkan kans besar ganja medis jadi obat suatu penyakit. Tapi bukan pilihan utama. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada serta Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D. merespons adanya potensi ganja medis jadi obat suatu penyakit.

Menurutnya, salah satu jenis narkoba itu memang bisa jadi obat apabila pengobatan sebelumnya tak berjalan baik.

Intinya, ganja medis bukanlah pilihan utama bagi kalangan pasien yang dalam proses penyembuhan diri.

"Urgensi ganja medis pada dunia medis sebenarnya tidak besar, lebih kepada memberikan alternatif obat, terutama jika obat-obat yang sudah ada tidak memberikan efek yang diinginkan," kata Zullies kepada ANTARA, Jumat.

"Tetapi, untuk menyatakan bahwa obat lain tidak efektif tentu saja ada prosedurnya, dengan melakukan pemeriksaan yang akurat dan penggunaan obat yang adekuat," imbuh dia.

Ia mengatakan, tentu saja masih ada obat lain yang dapat digunakan, tidak hanya ganja medis.

Zullies menegaskan, posisi ganja medis ini sebenarnya justru merupakan alternatif dari obat-obat lain, jika memang tidak memberikan respon yang baik.

"Yang perlu diluruskan tentang ganja medis ini juga adalah bukan keseluruhan tanaman ganjanya, tetapi komponen aktif tertentu saja yang memiliki aktivitas farmakologi/terapi," ujar Zullies.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya