
GenPI.co Bali - Menurut penelitian baru-baru ini, kesehatan kognitif manusia dipercaya makin buruk dengan kian tingginya keparahan sakit Covid-19.
Fakta ini terungkap lewat sebuah studi dari Inggris dan dipublikasikan secara online di jurnal eClinicalMedicine.
Penelitian ini seperti dikutip dari LiveScience, Jumat, melibatkan kurang dari 50 pasien COVID-19 dan memperkuat studi-studi sebelumnya yang menunjukkan infeksi virus corona meninggalkan dampak bertahan lama pada otak.
Sebelumnya, sebuah studi tahun 2021 memperlihatkan, mereka yang mengalami long COVID-19 mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulan setelah infeksi awal mereka, termasuk kesulitan berpikir, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.
Gejala yang berkepanjangan ini tidak hanya dialami oleh mereka yang mengalami infeksi COVID-19 parah, tetapi juga orang dengan gejala ringan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan pola penyusutan otak yang berbeda pada ratusan penyintas COVID-19, dan ada kemungkinan atrofi abnormal ini dapat berkontribusi pada defisit kognitif.
Studi baru di Inggris juga menyoroti kasus COVID-19 parah sehingga pasien memerlukan rawat inap.
Peneliti mempelajari bagaimana pasien menjalani tes kognitif sekitar 6-10 bulan ke depan. Peneliti lalu membandingkannya dengan orang yang tidak pernah terkena COVID-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News