
GenPI.co Bali - Pandemi Covid-19 belum berakhir setelah munculnya varian anyar Omicron. Siapa sangka, dokter menemukan suatu gejala yang dialami manusia hanya di waktu malam saja.
Setelah adanya varian Delta, virus mematikan asal Wuhan, China itu berevolusi menjadi varian anyar yang bisa menyebar lima kali lebih cepat.
Mendominasi Eropa dan Afrika selama beberapa bulan terakhir, kasusnya mulai menggeliat di Indonesia setelah menginfeksi 152 orang. Bahkan, sudah ada transmisi lokal diantaranya.
BACA JUGA: Birokrasi Sederhana, Pejabat Bali Rugi? Gubernur Koster Bersuara
Siapa sangka terdapat suatu penemuan baru dari kumpulan dokter Inggris yang menyatakan jika karakteristik dari virus ini ialah keistimewaan saat malam.
Ya, dr Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengungkapkan diantara lima orang yang terinfeksi Covid-19 Omicron, ada satu pasien yang memiliki gejala menonjol.
BACA JUGA: Resmi! Jadwal Seri IV Laga BRI Liga 1 Bali United, Balas Dendam?
Mengutip laman Medical Daily, pasien tersebut ternyata mengalami keringat berlebihan saat malam hari sehingga membuatnya harus mengganti pakaian imbas sulit tidur.
Ini bukanlah kejadian perdana, pada bulan Desember lalu, sekelompok peneliti menemukan fakta 102 orang dari 144 peserta yang diteliti alami peningkatan produktivitas keringat saat idap virus ini.
BACA JUGA: Viral! Begal Payudara Teror Cewek Cantik Bali, Apa Kata Polisi?
Di sisi lain, Rumah Sakit Guizhou University menuturkan suatu penelitian bahwasannya gejala keringat di waktu malam bisa jadi tanda pneumonia virus Corona.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News