
"Jadi, kami mendesak Gubernur Bali membatalkan pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove dan pesisir Sanur," katanya.
Direktur WALHI Bali Made Krisna Bokis Dinata yang turut dalam aksi menyebut ekosistem pesisir Sanur terancam dengan proyek LNG tersebut.
"Terumbu karang merupakan ekosistem yang sensitif, itu jelas pasti sangat berdampak," kata Made Krisna Bokis.
Menurutnya, jarak pengerukan atau alur kapal yang akan dibuat sangat dekat dengan terumbu karang yang ada di pesisir, yakni kurang dari 500 meter.
"Terumbu karang di pesisir Sanur memiliki fungsi sebagai barrier reef atau pelindung pesisir dari hantaman gelombang," papar Bokis.
Pawai kalangan nelayan di pesisir Pantai Sanur bukanlah aksi penolakan pertama kalinya. Tercatat, beberapa kali warga Desa Adat Intaran melakukan demo hingga persembahyangan bersama hanya agar Terminal LNG urung dibangun. (gie/jpnn)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Aksi Tolak Terminal LNG Berlanjut, Nelayan Desa Intaran Pawai di Pesisir Sanur
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News