Di Bali, BI Sebut Gejolak Ekonomi Efek Perang Rusia-Ukraina

Di Bali, BI Sebut Gejolak Ekonomi Efek Perang Rusia-Ukraina - GenPI.co BALI
Bank Indonesia (BI) sebut adanya gejolak ekonomi imbas perang Rusia-Ukraina saat lakoni acara penting di Bali. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Dalam acara penting Gala Seminar G20 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan gejolak ekonomi yang terjadi imbas perang Rusia Ukraina.

Menurutnya, seluruh bank sentral seantero dunia tengah menghadapi tantangan kelewat berat.

Pasalnya, Perry Warjiyo percaya dunia saat ini sedang menghadapi inflasi yang meningkat.

Menurut perwakilan Bank Indonesia tersebut, Lonjakan inflasi kali ini berasal dari sisi suplai lantaran adanya gangguan rantai pasokan global serta dampak perang Rusia-Ukraina.

"Kita sedang menghadapi masalah yang mempengaruhi stabilitas moneter dan keuangan saat ini," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Gala Seminar G20 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (17/07/22).

Jika peningkatan inflasi berasal dari sisi suplai, beberapa negara, termasuk sejumlah negara berkembang, juga mengalami peningkatan dari sisi permintaan di dalam negeri mereka.

Perry Warjiyo mengatakan permasalahan tersebut harus bisa dipikirkan dengan baik dan hati-hati, apakah perlu diatasi seluruh permasalahannya dengan menaikkan suku bunga acuan atau merespons dari sisi pasokan.

Dunia saat ini sedang merasakan dampak dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) dan kenaikan suku bunga bank sentral lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya