
GenPI.co Bali - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Universitas Udayana berkolaborasi untuk menangani stunting.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik, mengatakan masalah stunting sudah ada sejak lama tapi penurunannya lambat.
Karena itu, BKKBN berinisiatif menggelar program yang bertajuk “100 Profesor Bicara Stunting”.
BACA JUGA: GWK Salurkan Bantuan 50 Ton Beras untuk Provinsi Bali
Untuk melancarkan programnya, BKKBN menggandeng banyak pihak salah satunya adalah program studi kesehatan di universitas ini.
BKKBN juga membentuk tim pendamping keluarga. Tim ini terdiri dari tiga unsur seperti tim penggerak PKK, tim penyuluh dan bidan.
BACA JUGA: Ini Jadwal Vaksinasi di Kota Denpasar Tanggal 21-23 Oktober 2021
Ada banyak faktor juga yang memengaruhi kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi.
Karena itu, tidak hanya pakar gizi saja yang dilibatkan tapi juga pakar ekonomi.
BACA JUGA: Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Buleleng Terus Digencarkan
“Kami berharap perguruan tinggi sebagai mitra strategis dapat turut menyosialisasikannya. Perguruan tinggi juga diharapkan menjadi mitra program pelatihan yang dirancang,” ujarnya melalui keterangan resminya, Kamis (19/10/2021).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News