Akan tetapi dari sembilan peserta yang berlomba, menurutnya, masih belum muncul ide dan gagasan baru.
Para peserta membuat beruk sesuai dengan apa yang dikerjakannya sehari-hari. Pihaknya berharap nanti bisa muncul fungsi-fungsi lain, seperti beruk sebagai kap lampu, ikat pinggang, dan lain-lain.
Menurutnya, saat ini memang animo masyarakat terhadap penggunaan beruk masih dominan untuk kegiatan keagamaan.
Namun, sejatinya karya beruk ini tak hanya sebatas itu fungsinya. Jika mau menggali lebih jauh, kerajinan beruk bisa saja bernilai ekonomi lebih tinggi, bisa diekspor ke luar negeri.
Suardana turut menimpali bahwa penting pula adanya regenerasi perajin agar inovasi dalam kerajinan batok kelapa atau beruk khusus dari Bali bisa lestari. (Ant)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News