GenPI.co 
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada mengatakan petugas mengevakuasi jasad Asep Tendi dengan alat bantu pernafasan alias Self Contained Breathing Apparatus (SCBA).
"Tujuh personel dari Basarnas Unit Tugas Jimbaran berangkat melakukan evakuasi. Anggota Basarnas diturunkan ke dalam sumur dengan SCBA untuk mengantisipasi kemungkinan ada gas beracun di dalam sumur," kata Gede Darmada, Jumat (17/06/22).
Proses evakuasi jenazah korban berlangsung selama kurang lebih dua jam Setelah mengangkat jenazah korban dari dalam sumur, petugas mengevakuasi jasad korban ke RSD Mangusada menggunakan ambulans.
Di rumah sakit, dokter forensik dan petugas Kepolisian Sektor Mengwi memeriksa jenazah korban.
Dari hasil olah TKP, korban ditemukan dengan posisi kepala menghadap ke bawah dan kaki di atas.
Di atas kepala terdapat luka lebam dan lecet serta luka robek di pelipis mata. Korban juga mengalami luka pada lutut dan hidung mengeluarkan darah segar.
Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana mengatakan korban menetap di kamar indekos itu sejak 2007.
Menurutnya, korban diduga sejak lama menderita penyakit epilepsi. Apalagi belakangan penyakit tersebut sering kambuh.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Kisah Pedagang Es Cendol Asal Tasikmalaya Tewas Tercebur ke Sumur, Ngeri
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
