
Polisi menduga MAA memiliki keterbelakangan mental. Hal itu bisa dilihat dari cara bicaranya yang kurang jelas.
“Meskipun dengan terbata-bata, pemuda itu sempat mengatakan jika beralamat di Jembrana, tetapi tinggal di Pengosekan, Ubud, bersama pamannya,” jelasnya.
Kepada polisi, MAA mengatakan sedang mencari kerja di Ubud. Kebetulan pada saat kejadian berhenti di depan SDN 6 Singakerta.
“Sementara masih dimintai keterangan. Kami juga memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian,” paparnya.
Pihak polisi setempat masih terus mendalami kasus pemuda Jembrana, Bali yang dihajar massa pasca takuti kalangan siswa SD di Singakerja Ubud dengan membawa sajam tersebut. (lia/jpnn)
Lihat video seru ini:
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: MAA Babak Belur Dihajar Massa Gegara Sajam, Pengakuannya Mengejutkan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News