
"Karena ada refocusing, anggaran untuk vaksin rabies dari tahun 2020 lalu berkurang dan cakupan vaksinasi juga berkurang," ujar Sutama, Rabu (25/05/22).
Kondisi minim VAR di Jembrana ini sendiri diakuinya sudah berlangsung sejak 2020 lalu dan terus berlanjut sampai saat ini.
"Tahun 2020 lalu dari total populasi anjing 44 ribu ekor hanya tercover 6 persen, berlanjut ke tahun 2021 dan 2022," bebernya.
Saat ini pihaknya mengaku masih berkoordinasi dengan Pemprov Bali terkait penambahan bantuan VAR.
Kian minimnya vaksin tentu membuat warga Jembrana, Bali yang ketakutan mesti ekstra waspada akan anjing-anjing liar. Hal ini demi mencegah resiko buruk virus rabies yang bisa makan korban. (gie/jpnn)
Tonton Video viral berikut:
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Rabies di Jembrana Bali Merajalela, Stok VAR Bikin Ketar-Ketir
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News