Sarat Kearifan Lokal, Begini Cara Bali Siap Siaga Bencana

Sarat Kearifan Lokal, Begini Cara Bali Siap Siaga Bencana - GenPI.co BALI
Gubernur I Wayan Koster sebut sistem siap siaga bencana Bali sarat akan kearifan lokal. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Memiliki kekayaan budaya melimpah, Bali ternyata punya cara tersendiri tunjukkan kesiapsiagaan menghadapi bencana sarat akan kearifan lokal baru-baru ini.

Pemanfaatan tradisi dan ciri khas provinsi tersebut dilontarkan oleh Gubernur I Wayan Koster kala melakoni peran sebagai pembicara Local Leaders Forum.

Pada gelaran salah satu kegiatan pra-GPDRR di BICC Nusa Dua, Badung, Senin (23/05/22), Koster menyampaikan pihaknya memanfaatkan kulkul sebagai alat peringatan dini.

Alat tradisional itu bakal digunakan sebagai sarana peringatan dini terhadap berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi di sekitar tempat tinggal masyarakat di Bali.

Koster saat berbicara di puluhan delegasi pemerintah dan lembaga asing menyebutkan kulkul merupakan alat komunikasi tradisional yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat di desa-desa adat di Bali.

"Kami di Bali memiliki kearifan lokal dalam penanganan bencana. Kami memiliki tradisi yang kuat. Kalau terjadi bencana, secara tradisional, kami di desa-desa adat membunyikan kulkul atau sirine tradisional di Bali," kata Koster, Senin (23/05/22).

Tidak hanya kulkul, ia menambahkan, pemerintah provinsi juga memanfaatkan kekuatan masyarakat di desa-desa adat saat penanggulangan bencana khususnya selama masa pandemi COVID-19.

"Bali juga membentuk Satgas Gotong Royong di desa adat dalam rangka penanganan COVID-19. Ketika COVID-19 pertama muncul di Bali pada 10 Maret 2020, yang kami gunakan secara maksimal Satgas Gotong Royong di desa-desa adat," kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya