Mahasiswa UNUD Bali Protes Massal, Rektor Anulir Bayar Asrama

Mahasiswa UNUD Bali Protes Massal, Rektor Anulir Bayar Asrama - GenPI.co BALI
Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Rektor Universitas Udayana (UNUD) Bali, Prof. I Nyoman Gde Antara menganulir wacana wajib bayar asrama setelah dapat protes massal kalangan mahasiswa beserta orang tuanya baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kalangan pelajar perguruan tinggi kampus negeri di Pulau Dewata geger ketika dibebankan biaya sewa Udayana Integrated Student Dormitory.

Dengan biaya bervariasi Rp700 ribu-Rp3,5 juta, terdapat berbagai macam pilihan ruangan beserta kelas mulai dari superior, deluxe, privilege, dan executive.

Nah, masalahnya asrama tersebut nyatanya belum rampung dibangun dan calon mahasiswa tahun ajaran 2022 kabarnya mendapat kewajiban membayar sebelum bisa menikmati fasilitas di lahan seluas 4,5 Hektare, area Jimbaran tersebut.

Dapat gelombang protes terutama dari kalangan mahasiswa dan orang tuanya, Rektor Antara memastikan tidak lagi mewajibkan mahasiswa membayar asrama. Keputusan tersebut dikuatkan dengan Surat Edaran (SE) Nomor 6/UN14/SE/2022.

Surat edaran tersebut sekaligus menganulir kebijakan sebelumnya yang menegaskan setiap calon mahasiswa baru wajib untuk masuk dan membayar di asrama atau Unud Integrated Student Dormitory yang telah disediakan.

"Merespon aduan dan keluhan dari para orang tua calon mahasiswa baru Universitas Udayana, maka mahasiswa bisa mendaftarkan diri tanpa harus tinggal di asrama (Udayana Integrated Student Dormitory)," katanya, Kamis (14/04/22).

Rektor mengeklaim berupaya mengakomodasi segala aduan dan keluhan atas kebijakan terdahulu yang mewajibkan mahasiswa baru untuk daftar asrama sesuai tingkatan harga tertentu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya