Selama Pandemi Covid-19, Pasien HIV/AIDS Bali Malah Tak Berobat

Selama Pandemi Covid-19, Pasien HIV/AIDS Bali Malah Tak Berobat - GenPI.co BALI
Ilustrasi pasien pengidap HIV/AIDS. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Sebagian besar pasien penderia penyakit HIV/AIDS di Bali ternyata melewatkan waktu berobat semenjak pandemi Covid-19 merajarela hingga kini.

Sebagaimana diketahui, virus mematikan asal Wuhan, China, tersebut memberikan dampak fatal di seluruh dunia, tidak terkecuali salah satu provinsi di Indonesia yakni Pulau Dewata.

Nah, selain mematikan di sektor pariwisata, virus ini juga membuat nyawa orang-orang terancam. Salah satunya jadi biang kerok pemulihan kesehatan penderita HIV/AIDS yang tertunda.

Hal ini diungkap oleh Yuni Ambara selaku Kepala Program Kemediaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali saat berkunjung ke Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Senin (04/04/22).

Menurut Yuni, beberapa pasien ogah melakukan pengobatan terhadap penyakit menular tersebut saat pandemi Covid-19 di Bali masih berlangsung.

"Berdasarkan data dari pemerintah, 60 persen pasien HIV/AIDS meninggal dunia karena tuberkulosis," kata Yuni, Senin (04/04/22) dikutip laman The Bali Sun.

Menurutnya lagi, hal ini lantas membuat dinas terkait menambah jumlah Molecular Rapid Test (TCM) guna mengetahui kasus-kasus virus HIV/AIDS baru.

"Kami harap langkah ini bisa mengurangi angka fatal kematian virus dengan cara menyediakan pengobatan lebih awal kepada pasien," kata dia lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya