
GenPI.co Bali - Camat Denpasar Selatan Made Sumarsana mengakui protokol kesehatan (prokes) pada malam Pengerupukan tampak kendur.
Malam pengarakan Ogoh-ogoh ini juga dinilai tak terkendali.
Dia mengatakan sudah menerapkan aturan seketat mungkin. Namun kondisi di lapangan sulit dikendalikan.
"Secara peraturan sebenarnya kita sudah sangat ketat untuk menjaga prokes,” kata Sumarsana.
Dia mengatakan antusiasme warga untuk menyaksikan pengarakan ogoh-ogoh cukup tinggi lantaran sudah dua tahun tak ada pengarakan Ogoh-ogoh.
"Kita lihat antusiasme warga berjubel di jalan-jalan untuk menyaksikan ogoh-ogoh, memang karena masyarakat sudah rindu dengan ogoh-ogoh," kata dia.
Dengan kejadian tersebut dikhawatirkan penularan Covid-19 tingggi pasca Nyepi.
Namun, dia berharap tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Kecamatan Densel.
"Syukurnya kita lihat hampir semua warga mengenakan masker, semoga cukup bisa menekan paparan Covid-19," tandasnya.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Pawai Ogoh-ogoh di Kota Denpasar Obati Rindu Warga Bali, Tetapi Kendur Prokes nih
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News