Limbah Masker Butuh 300 Tahun Terurai, BRI Peduli Mengubah Jadi Pot Tanaman

Limbah Masker Butuh 300 Tahun Terurai, BRI Peduli Mengubah Jadi Pot Tanaman - GenPI.co BALI
BRI menginisiasi kegiatan BRI Peduli Penanganan Limbah Masker Non Infeksius. Foto: BRI

Akibatnya, karena tidak ada pemulung yang berani mengambil limbah masker non infeksius ini, dan mereka tidak tahu kalau masker berasal dari plastik, sehingga limbah masker membeludak dan tersebar kemana-mana, bahkan ada yang ke laut.

Padahal limbah masker memerlukan waktu yang lama untuk hancur, sekitar 300 tahunan.

Seperti sampah plastik lainnya, apabila tidak dikelola dengan benar, masker sekali pakai dapat mencemari lingkungan.

Dalam proses mengurai tersebut, limbah masker terlebih dahulu berubah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut sebagai nano plastik, dan ini menjadi masalah sehingga dimakan ikan dan mahluk laut lainnya.

Bantuan Sarana Prasarana BRI

Pada Agustus 2022, Yayasan UBN mendapatkan bantuan sarana dan pra-sarana BRI berupa satu unit mobil pengangkut limbah masker, drop box dan alat sterilisasi limbah masker untuk mendukung kegiatan pengelolaan limbah masker non infeksius.

Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL)/ Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli.

“Kami didukung oleh BRI, saat itu tim CSR BRI meninjau fasilitas pengolahan kami. Akhirnya kami diberikan mobil operasional,” kata Sugeng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya