Cegah Tragedi Kanjuruhan, Psikolog: Jaga Mental Kolektif

Cegah Tragedi Kanjuruhan, Psikolog: Jaga Mental Kolektif - GenPI.co BALI
Psikolog menyebut pentingnya menjaga kesehatan mental kolektif agar tragedi Kanjuruhan tak lagi terulang. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Psikolog sosial Dr. Juneman Abraham, S.Psi, M.Si menyebut pentingnya menjaga kesehatan mental kolektif agar tragedi di Kanjuruhan yang tewaskan ratusan orang tak terulang.

Seperti diketahui, dunia saat ini masih menyoroti kejadiaan nahas saat lebih dari 127 orang selaku pendukung Arema FC meninggal dunia pasca kerusuhan kala timnya kalah 2-3 kontra Persebaya Surabaya.

Insiden yang terjadi gegara fans anarkis sekaligus kesalahan penanggulangan oleh pihak polisi imbas tembakkan gas air mata ini pun jadi tragedi sepak bola terbesar kedua di dunia.

Nah, menurut psikolog sosial Dr. Junaeman, penting sekali peran menjaga mental kolektif agar kejadian tragis pada Sabtu (01/10/22) itu terulang kembali.

Menjaga mental kolektif massa tetap positif penting sehingga ketika terjadi sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi, masyarakat tetap bisa rasional menghadapi kejadian tersebut.

"Ini bukan perkara pendidikan mental individu, melainkan soal kebutuhan akan 'mental model' yang baik, fair, damai dalam suasana kolektif. Massa bisa mengimitasi atau meniru model yang baik jika ada banyak contoh," kata psikolog Juneman.

Adapun kumpulan orang banyak atau bisa disebut juga massa dalam teori bernama "Psikoanalisis Sosial" digambarkan memiliki karakter yang bersifat cair.

Bersifat cair dalam artian, meski terdiri dari kumpulan orang yang rasional, selalu ada peluang massa itu bersikap impulsif, reaktif, mudah tersinggung, dan mudah meniru perbuatan pihak lain yang tergabung dalam massa itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya