Gubernur Koster Tantang Kepala Desa Selesaikan Persoalan Sampah, 2 Tahun Selesai

24 Agustus 2023 18:12

GenPI.co Bali - Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster menantang perbekel atau kepala desa untuk segera menyelesaikan masalah sampah.

Dia meminta kepala desa untuk melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber dan membatasi timbulan sampah plastik sekali pakai.

"Saya tantang ini (masalah sampah, red) berapa tahun selesai? Sejak dihitung hari ini, tapi saya jeda setahun jadi gubernur, tapi jangan semangatnya menurun, nanti saya tagih 2025," katanya pada Kamis (24/8).

BACA JUGA:  Sambut Rencana OJK, BRI: Inisiatif Tersebut Dapat Menjadi Alat Kontrol

Orang nomor satu di Pulau Dewata ini meminta kepala desa untuk serius dalam melakukan pengolahan sampah.

"Dua tahun ya, sekarang 24 Agustus 2023, 24 Agustus 2025 dua tahun maksimal, kalau bisa 1,5 tahun lebih bagus," tantangnya.

BACA JUGA:  BMKG Denpasar Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Bali, Buleleng Siaga Kekeringan

Tenggat waktu dua tahun yang diberikan Koster kepada kepala desa ini bukan tanpa alasan. Menurutnya dana desa dapat dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan mengimplementasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang tertuang dalam peraturan gubernur.

Nah yang dimaksud Koster adalah Peraturan Gubernur Bali Nomor 47/2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.

BACA JUGA:  Keren! Penyandang Disabilitas di Bali Kayuh Kursi Roda, Rayakan HUT ke-78 RI

“Saya ingin seperti di Punggul, Kabupaten Badung, bisa menyelesaikan masalah sampah di desanya, memilah sampah organik dan anorganik, diolah jadi pupuk disalurkan ke petani, kemudian yang anorganik diolah jadi kerajinan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koster juga bingung karena hanya 18 desa yang sudah menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber melalui pembuatan Tempat Pengelolahan Sampah Reduce, Resue, Recycle (TPS3R).

Padahal Pemprov Bali memastikan untuk menghibahkan tanah jika desa meminta untuk pembangunan TPS3R. Koster mengaku lebih bangga dengan desa-desa yang inovatif, berusaha mencari sumber pendanaan untuk menangani sampah.

"Kalau semua desa begitu bersama desa adatnya maka Bali ini bersih, kalau bersih maka citra pariwisata akan naik," jelasnya.

Harapannya dengan begitu, maka tidak ada lagi sampah berjubel di satu tempat hingga viral di Badung, Denpasar, Gianyar.

"Tempat yang menjadi destinasi wisata, harusnya masalah sampah ini selesai," pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI