Gegara PMK, Peternak Sapi Karangasem Kirim Surat ke Pemprov Bali

28 Juli 2022 04:00

GenPI.co Bali - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang makin menggila baru-baru ini memaksa peternak sapi di Kabupaten Karangasem mengirim surat terbuka kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Resahnya kalangan peternak tersebut terlihat melalui media sosial, dimana mereka meluapkan kegusarannya.

Dalam surat terbuka yang beredar luas di sosial media, peternak sapi di Gumi Lahar khususnya Kecamatan Sidemen, minta pemerintah segera bergerak.

BACA JUGA:  Viral! Video Bule Kencing saat Lampu Merah di Bali, Aksi Polisi?

Menyebut diri peternak kecil, mereka menuliskan permintaan agar bupati dan dinas terkait segera merespons virus PMK ini dengan mengadakan vaksinasi dan bertindak cepat.

Para peternak minta pemerintah segera turun langsung menanggapi keluhan mereka.

BACA JUGA:  Alumni SMKN Denpasar Bali Tewas di Tepi Sungai, Polisi Ungkap Ini

Dalam surat terbuka yang beredar luas di sosial media, peternak sapi di Karangasem khususnya Kecamatan Sidemen, minta pemerintah segera bergerak.

Menyebut diri peternak kecil, mereka menuliskan permintaan agar bupati dan dinas terkait segera merespons virus PMK ini dengan mengadakan vaksinasi dan bertindak cepat.

BACA JUGA:  Taktik Bali United Redam 3 Senjata Persija, Pacheco Puji Teco

Para peternak minta pemerintah segera turun langsung menanggapi keluhan mereka.

Keluhan tersebut mendapat respons Pemprov melalui Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra.

"Bisa jadi kalau yang dimaksud lambat adalah vaksinasi, maka harus dimaklumi karena yang divaksin di radius 30 meter," kata Made Indra, Senin (25/07/22).

Menurut Made Indra, ia akan berkoordinasi melakukan vaksinasi dengan pemerintah kabupaten setempat.

"Kalau bapak itu sapinya di radius 30 meter, sekarang saya telepon Sekda Karangasem tolong cari, tetapi kalau di luar itu mohon maklum," kata Sekda Bali Dewa Made Indra.

"Kalau vaksinasi yang dilangsungkan lambat, maka saya tegaskan vaksinnya terbatas dan kita distribusikan ke sembilan kabupaten,” ujarnya.

Menurut Sekda Bali, meskipun Tabanan belum ada kasus PMK, tetapi Satgas memutuskan melakukan vaksinasi di Bumi Lumbung Beras karena vaksinasi ini sifatnya mencegah.

“Kalau pemberian vitaminnya yang dianggap lambat, maka saya katakan vitamin ini terbatas," ucap Sekda Bali.

Selain keterbatasan vaksin PMK dan jarak penerima yang menjadi prioritas, Dewa Made Indra tak dapat memungkiri bahwa Karangasem merupakan kabupaten kedua di Bali dengan populasi sapi terbanyak di Bali.

"Karangasem itu kabupaten terbanyak kedua setelah Buleleng, populasi sapinya 133.594, di bawah Buleleng yang 148.944," papar Dewa Made Indra.

Dengan jumlah tersebut, pemerintah berharap agar peternak dapat memaklumi.

Kendati demikian, untuk meminimalisir kerugian para petani hewan, pemerintah berupaya mencari pemotong hewan yang dapat membeli daging dengan harga standar.

Hal ini menjadi salah satu upaya yang mampu dilakukan pemerintah Kabupaten Karangasem terkait keluhan para peternak sapi Bali tersebut. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI