Penyebaran 2 Subvarian Covid-19 Omicron di Bali Efek 3 Negara Ini

15 Juni 2022 22:00

GenPI.co Bali - Sumber penyebaran dua subvarian Covid-19 Omicron yakni BA.4 dan BA.5 baru-baru ini di Bali ternyata efek kunjungan orang-orang dari tiga negara berbeda.

Setelah sebelumnya ada empat, kasus varian virus yang sulit terdeteksi ini kabarnya meningkat dua kali lipat berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per-Senin (13/06/22).

“Sudah ada 8 kasus di Indonesia, tiga di antaranya imported case,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/06/22).

BACA JUGA:  Media Asing Geger! Surfer Bali 'Kuasai' Lautan Lewati 25 Orang

Nah, menurut Kemenkes RI terdapat tiga negara suspect yang membuat penyebaran subvarian BA.4 dan BA.5 di Pulau Seribu Pura bisa terjadi secara signifikan.

Tiga imported case di antaranya dari Mauritus, Amerika Serikat, dan Brasil yang datang pada saat acara Global Platform for Disaster Risk Reduction yang digelar di Bali pada 23 hingga 28 Mei 2022 lalu.

BACA JUGA:  Pengusaha Denpasar Bali Hajar Pacar Imbas Arak, Ujung Nasib Apes

Sedangkan lima kasus lainnya adalah transmisi lokal. Empat kasus transmisi lokal tersebut terdeteksi di Jakarta, dan satu kasus lainnya terdeteksi di Bali, yang merupakan tenaga medis yang datang dari Jakarta.

"Jadi, memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

BACA JUGA:  Korupsi DID Tabanan: Begini Alur Aksi Suap Eks Bupati Wiryastuti

Menkes Budi Gunadi menambahkan dari delapan orang yang tertular BA.4 dan BA.5, hanya satu orang yang bergejala sedang dan belum mendapat suntikan vaksin dosis ketiga atau booster.

Sedangkan, tujuh orang terinfeksi lainnya sudah mendapat booster dan mengalami infeksi dengan gejala ringan dan tanpa gejala.

“Jadi, pemerintah sangat mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap jalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” ucapnya.

Menkes Budi Gunadi mengingatkan bahwa beberapa negara di dunia sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19, dan penyebabnya adalah subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Meski terjadi peningkatan kasus, tetapi puncak dari kenaikan kasus, tingkat hospitalisasi, dan tingkat kematian jauh lebih rendah dibandingkan dari subvarian Omicron yang sebelumnya terdeteksi.

"Kami juga amati khususnya di Afrika Selatan, di mana varian BA.4 dan BA.5 ini pertama kali teridentifikasi. Dari hasil pengamatan kami, puncak dari penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron," katanya.

Menurut Budi Gunadi lagi penyebaran subvarian ini cenderung tak terlalu berbahaya ketimbang jenis lain seperti Delta serta Omicron.

"Kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematiannya sepersepuluh dari Delta dan Omicron," papar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Meskipun pada dasarnya tergolong rendah penyebaran dua subvarian Covid-19 Omicron dari tiga negara di Bali tetap wajib diwaspadai. Hal ini tak cuma disampaikan oleh Kemenkes saja melainkan juga Kemenparekraf. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI