Jelang Nyepi Bali Meriah! Forkopimda Izinkan Pawai Ogoh-ogoh

23 Februari 2022 00:00

GenPI.co Bali - Jelang bergulirnya hari raya Nyepi atau Pangerupukan di Bali dipastikan bakal meriah setelah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Denpasar izinkan pawai ogoh-ogoh.

Dilema pandemi Covid-19 sempat membuat terjadinya tarik ulur gelaran salah satu tradisi yang kental dengan sarat budaya Pulau Dewata.

Ya, imbas bisa sebabkan kerumunan secara masif, tradisi pembuatan serta pengarakan ogoh-ogoh sempat dilarang oleh Majelis Desa Adat (MDA) Bali beberapa hari lalu.

BACA JUGA:  Miris! Pria Bali Masuk ke RSJ Bangli Efek PHK dan Kekasih Pergi

Akan tetapi, kebijakan larangan ini lantas diubah setelah Gubernur I Wayan Koster memberikan izinya. Nah, bak gayung bersambut, kini lampu hijau juga diberikan Forkopimda Denpasar.

Pasca lakukan rapat koordinasi yang digelar Senin kemarin (21/02/22), Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara langsung memimpin rapat persiapan pawai ogoh-ogoh.

BACA JUGA:  Gubernur Bali Paksa Produksi Arak Gula Karangasem Tutup, Kenapa?

Rakor dihadiri lengkap para pejabat utama masing-masing instansi Forkopimda Denpasar, termasuk unsur Desa Adat dan Pasikian Yowana Kota Denpasar.

Mengacu pada Instruksi Mendagri No. 10 Tahun 2022 tentang PPKM, Wali Kota Jaya Negara menyebut tak ada pelarangan untuk kegiatan Nyomya atau pengarakan ogoh-ogoh.

BACA JUGA:  Traveloka Rilis Tiket Pesawat Murah Jakarta-Bali, Citilink Puncak

"Dalam Instruksi Mendagri tidak ada pelarangan dalam pelaksanaan kegiatan adat, agama dan budaya di masyarakat," jelas IGN Jaya Negara, Senin (21/02/22).

Hanya saja, imbuhnya, protokol kesehatan (prokes) harus benar-benar diperhatikan seksama dan ditaati secara ketat.

"Dilakukan dengan pembatasan peserta dan disiplin prokes pada kegiatan serangkaian Hari Suci Nyepi termasuk Nyomya Ogoh-ogoh," pesan Jaya Negara.

Pihaknya juga bersyukur dengan menurunnya tren angka kasus paparan Covid-19 di wilayah Kota Denpasar dan Provinsi Bali secara keseluruhan.

Potensi kerumunan warga terjadi saat prosesi Melasti secara bersamaan oleh 35 Desa Adat se-Kota Denpasar dengan enam lokasi Pemelastian.

"Hal ini hendaknya dapat diatur dengan baik seperti pembatasan peserta dan waktu pelaksanaan dengan pengaturan waktu sehingga tidak terjadi kerumunan yang padat," pintanya.

Begitu juga dengan pelaksanaan prosesi Nyomya Ogoh-ogoh yang dapat diatur di masing-masing desa adat dengan pembatasan peserta dan disiplin prokes.

Pihaknya berharap sinergitas aparat TNI, Polri, pecalang desa adat, Satgas Covid-19 Desa/Kelurahan dapat mengantisipasi kekhawatiran ini.

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Denpasar AA Ketut Sudiana menimpali dengan tata cara pelaksanaan prosesi Melasti dan Nyomya Ogah-ogoh.

"Pelaksanaan Melasti ada beberapa desa adat yang Ngubeng, tetapi ada juga yang tetap melaksanakan Melasti dengan pembatasan dan prokes yang ketat," sahut Sudiana.

Berkat sinyal bagus dari Forkopimda Denpasar, bisa dipastikan gelaran H-1 Nyepi atau Pangerupukan di Bali bakal makin meriah gara-gara pawai ogoh-ogoh nanti. (gie/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI